Menjelajah kota Cirebon, kota agamis penuh dengan sejarah (Part3)
Part ini adalah part terakhir dari Menjelajah kota Cirebon, kota agamis penuh dengan sejarah (part1) & (part2), dimana di part sebelumnya saya membahas kunjungan pertama kali saya menuju kota cirebon, menyantap kulinernya, dan menuju keraton kasepuhan.
Pada bahasan kali ini saya membahas kunjungan saya ke keraton kanoman dan gua sunyaragi, setelah saya sebelumnya mengunjungi keraton kasepuhan saya pun berjalan kaki menuju keraton kanoman yang tak jauh dari lokasi kompleks keraton kasepuhan. Keraton kanoman ini berada di sekitar pasar kanoman, hanya beberapa meter dari pusat pasar kanoman.
Sama seperti keraton kasepuhan, keraton ini juga dibangun pada abad ke-15 dan masih berdiri kokoh sampai sekarang, keraton ini masih ditinggali oleh keturunan sultan gunung jati dan masih saudara kandung dari sultan yang ada di keraton kasepuhan.
Masuk ke dalam lokasi anda akan disambut oleh patung 2 macan yang persis seperti yang berada di keraton kasepuhan, untuk masuk ke lokasi ini tidak dikenakan biaya alias gratis, kecuali anda menyewa seorang guide/pemandu cuma cuma, yang biasanya mereka meminta Rp. 10.000,-/guide.
Di tempat ini terdapat mesjid yang sudah ada sejak pertama kali kompleks ini berdiri dan bisa anda gunakan untuk sholat bagi anda yang beragama muslim, yang unik dari mesjid ini adalah tempat wudhu berupa wadah air seperti baskom raksasa, mengambil airnya pun bukan dari pancuran air seperti keran, namun dengan mengambil air dari baskom menggunakan centong air, lalu dari centong tersebut digunakan untuk berwudhu.
Masuk kedalam keraton anda akan menemukan sebuah taman, dengan sebuah ornamen seperti karang yang direkatkan dan membentuk sebuah dinding atau dekorasi, dekorasi ini sangat unik untuk membuatnya konon menggunakan putih telur untuk merekatkan satu karang dengan karang lainnya.
Di seberang taman, terdapat 3 buah sumur yang sudah lama digunakan untuk keperluan para penduduk dan penghuni keraton. Sumur tersebut bernama Sumur Kejayaan, Sumur Bandung, dan Sumur Jodoh. Untuk sumur kejayaan diberi nama itu untuk agar wilayah cirebon diberi kejayaan terus menerus, untuk sumur bandung tidak ada kaitannya dengan kota bandung, namun di sumur ini terdapat banyak air, yang sampai sekarang masih dipakai untuk keperluan pemadam kebakaran wilayah sekitar. Untuk sumur jodoh guidenya sendiri tidak menahu kenapa disebut sumur jodoh, apa karena mandi disitu dapat jodoh atau sepasang jodoh dahulunya mandi disumur itu?, dan disekitar komplek keraton kanoman ini pun terdapat banyak monyet berkeliaran.
0 comments :
Post a Comment