November 2022 | Rizkooblogsite - Welcome! Travel Culinary Tips And Reference

November 2022 | Rizkooblogsite - Welcome!

November 2022

Wednesday, November 30, 2022

Basah Ria di Wahana Air Owabong Purbalingga


Basah Ria di Wahana Air Owabong Purbalingga

Penampakan Owabong dari atas. Credit: Source

Saat liburan tiba, tempat wisata yang sering dikunjungi oleh keluarga tentu saja yang juga dapat dinikmati oleh anak-anak. Dan salah satu tempat wisata keluarga yang dikelola dengan baik di Kabupaten Purbalingga adalah wahana air Owabong. Tempatnya sangat ramah untuk anak-anak dan dilengkapi dengan fasilitas yang lumayan lengkap. Pengembang terus melakukan inovasi dengan menambah sarana baru untuk memberi kesempatan bagi para pengunjung di segala umur untuk berekreasi dan bersenang-senang sambil main air.

Kalau kamu berkunjung ke Owabong disaat musim liburan dan lebaran, dapat dipastikan kalau pengunjungnya dapat mencapai ribuan orang. Suasana kekeluargaan pun tampak terlihat jelas karena mereka bahkan membahwa bekal dan tikar untuk bisa disantap bersama. Tidak hanya itu, tempatnya yang dekat dengan lokasi pegunungan juga membuat pemandangan di sekitar Owabong menjadi sangat rindang dan asri.

Jadi, kamu jangan kaget ketika melihat banyak wisatawan yang duduk-duduk dibawah pohon, di pinggiran kolam renang, atau bahkan di pinggir jalan hanya untuk sekedar ngobrol dengan pasangan dan keluarga mereka. Mereka bercanda sambil tertawa-tawa bahagia menikmati liburan yang sedang mereka jalani.

Credit: Source

Lalu, apa saja yang bisa kamu nikmati saat berwisata ke Owabong? Kebanyakan wahana yang ada disana tentu saja bertemakan air. Air yang digunakan di lokasi wisata ini terkenal segar dan dingin karena diambil langsung dari mata air pegunungan. Areal yang dibangun untuk tempat pariwisata ini juga tergolong luas sehingga membuat para pengunjung dapat dengan bebas untuk berenang di wahana yang disediakan oleh Owabong.

Dan waterboom dengan tinggi mencapai 13 meter pun menjadi tempat favorit para wisatawan. Jadi, kalau kamu ingin menantang adrenalin, kamu juga dapat mencoba wahana ini walaupun permainannya sangat menegangkan. Kalau kamu punya masalah dengan jantung, lebih baik hindari wahana waterboom dan pilihlah wahana lainnya.

Ada juga wahana ember tumpah yang banyak dinanti oleh para pengunjung. Setelah tumpah, dalam beberapa menit kemudian, kamu akan bisa merasakan sensasi air yang segar dan dingin dari embar besar yang memang sengaja dipasang diatas. Airnya yang jatuh ke bawah pun menyebar kemana-mana dan membuat para penikmatnya kegirangan saat air itu muncrat ke tubuh mereka. Lain lagi kalau hobi kamu berenang.

Wahana Ember Tumpah Owabong. Credit: Source
Owabong juga mempersiapkan kolam olympic atau kolam renang dengan standar internasional dengan ukuran 50 meter x 21 meter yang dilengkapi dengan 8 lintasan. Kedalaman airnya bisa mencapai 120 cm – 225 cm. Jadi, kamu pun dapat memuaskan hobi renang kamu saat berada di Owabong. Hilir mudik dari satu lintasan ke lintasan lain dapat dilakukan hingga tubuh terasa lebih rileks.

Wahana lain yang ditawarkan oleh Owabong kepada kamu adalah pantai bebas tsunami. Disini, kamu dapat menikmati suasana mirip dengan pantai dengan pasir-pasir lembutnya. Disana juga dilengkapi dengan perahu kecil dan tentu saja wahana ini bebas dari tsunami. Jadi, kamu dapat bersantai sambil mengawasi putra-putri kamu yang sedang bermain-main dengan air. Wahana lain yang patut kamu coba bersama keluarga saat berkunjung ke Owabong tentu saja tidak hanya itu.

Masih ada lagi permainan lain yang disediakan oleh pengelola Owabong. Misalnya, wahana melawan arus. Wahana ini mempunyai kanal arus yang panjangnya mencapai 200 meter. Di tempat ini, kamu dapat menyewa pelampung, banana boat, dan kayak. Pengalaman kamu di Owabong akan semakin lengkap ketika kamu mencoba wahana melawan arus ini.

Kolam Olympic di Owabong. Credit: Source

Tempat wisata Owabong yang ada di Kabupaten Purbalingga ini juga menyediakan wahana kolam pesta air yang dapat digunakan oleh kamu dan putra-putri kamu. Disini, kamu akan dapat mengajari mereka untuk berenang dan bermain air bersama. Suasananya pasti sangat mengasyikan karena semua dapat berbasah-basahan.

Dan untuk melengkapi sensasi bermain-main di objek wisata Owabong, kamu juga dapat mencoba flying fox. Disana, dapat mencoba terbang menggunakan tali. Ada juga teater tiga dimensi, kolam air hangat, dan juga arena gokart yang dapat dicoba untuk kamu dan putra-putri kamu. Semua fasilitas wahana permainan itu hanya dapat kamu nikmati saat berkunjung ke Owabong.

Wahana Flying Fox di Owabong. Credit: Source

Kamu tertarik untuk berkunjung ke Owabong? Tentu kamu harus tahu lokasinya, bukan? Wahana air Owabong ini berada di Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Diperlukan waktu perjalanan sekitar 4 jam dari kota Semarang, dan 5 jam perjalanan dari kota Yogyakarta.

Sedangkan dari kota Purwokerto, lokasi Owabong yang berjarak 30 km dan dapat ditempuh hanya dalam waktu 30 – 45 menit. Harga tiket masuk yang harus kamu bayar adalah Rp25.000* per orang untuk hari libur, dan Rp20.000* per orang untuk hari biasa. Kamu pun masih harus membayar uang lagi kalau ingin mencoba wahana air di Owabong. Tarifnya pun cukup terjangkau, yaitu mulai dari Rp10.000* – Rp15.000*. Biaya parkir untuk motor Rp1.000*, dan Rp2.000* untuk mobil.

Dan karena fasilitas yang ditawarkan oleh Owabong cukup mewakili semua golongan umur, mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa, maka tempat ini menjadi tujuan favorit keluarga yang tinggal di Purbalingga dan sekitarnya. Dan untuk memuaskan hasrat para pengunjung, fasilitas yang ditawarkan pun semakin diperlengkap dengan disediakannya tempat loker untuk menitipkan barang, warung makan, tempat parkir yang luas, toilet, kamar mandi, ruang ganti, masjid, dan tentu saja penginapan dan wisma yang banyak dijumpai di sekitar areal wahana air Owabong.

Warung di sekitar Owabong. Credit: Source

Dan untuk melengkapi wahana yang ada di Owabong, pengelola juga memamerkan beberapa hewan langka yang dirawat dengan cukup baik. Kamu dapat mengambil foto bersama mereka karena semua hewan yang dirawat tergolong jinak. Jadi, kamu tidak perlu khawatir dan takut.

Setelah lelah bermain-main dengan air, kamu bisa melanjutkan perjalanan wisata kamu dengan berburu kuliner. Menu tempe mendoan sebagai makanan khas dari Banyumas dapat kamu cicipi selagi masih hangat dengan cabai rawit. Rasanya pasti sangat lezat kalau ditemani dengan minuman jus stroberi. Kamu tertarik? Datang saja ke wahana air Owabong yang ada di Kabupatan Purbalingga. Selamat berlibur.

Keterangan * : Harga dapat berubah sewaktu-waktu.

Wisata Belanja Di Pattaya Thailand


Berbelanja Di Pattaya Thailand

Credit: Source
Kegiatan belanja merupakan hal yang paling digemari oleh banyak orang, terutama dari kalangan perempuan. Ketika berwisata sekalipun kegiatan belanja tak pernah berhenti. Makanya itu, banyak tempat wisata yang sekaligus juga menyediakan tempat berbelanja bagi para pengunjungnya sehingga bak “sambil menyelam minum air”.

Sambil berwisata juga sekalian memuaskan hasrat berbelanja. Pusat-pusat wisata Asia seperti Kuala Lumpur, Jakarta, Hongkong, Bangkok, Tokyo dan lainnya pasti memiliki tempat yang asyik untuk berbelanjanya kalangan pendatang (wisatawan).

Suasana kota Pattaya di malam hari. Credit: Source

Bagaimana dengan kamu? Tentu kamu juga berfikiran yang serupa bukan? Karena seakan sia-sia saja kamu mengunjungi suatu tempat wisata tidak dibarengi dengan aktifitas berbelanja. Kecuali bagi kalangan backpacker yang memang tujuan berwisata ke suatu daerah hanya untuk merasakan sensasi dan keindahan petualangan dengan membawa bekal alakadarnya.

Makanya fokus para backpacker bukan untuk mencari barang-barang yang bisa dijadikan oleh-oleh khas suatu daerah yang dikunjunginya, melainkan bagaimana bisa bertahan dalam kondisi apapun sekalipun dengan bekal tiris.

Begitu juga dengan Pattaya di Thailand yang tentunya memiliki andalan sejumlah tempat wisata dan belanja sekaligus. Mungkin para wisatawan yang berwisata ke Thailand lebih mengkonsentrasikan kegiatannya di Bangkok sebagai sentralnya Thailand, karena mereka tidak mengetahui bahwa Pattaya memiliki pasar atau tempat perbelanjaan yang lengkap dan menarik.

Suasana Walking Street, Pattaya di malam hari. Credit: Source
Pattaya memiliki tempat belanja yang lengkap mulai dari mall-mall megah dengan segala kelengkapan barang yang dijualnya dan ber-AC, sampai pasar atau warung pinggir jalan yang menjajakan barang dagangan dengan harga yang bisa ditawar.

Kalau kamu membutuhkan pakaian modis untuk pergi ke pesta atau menghadiri acara spesial kerabat, teman bisnis atau bahkan pacar—jika kebetulan punya pacar orang Pattaya—maka bisa langsung mengunjungi mall besar yang berada tak seberap jauh dari pusat kota.

Pattaya memiliki mall-mall besar yang mudah ditemukan karena ketersohoran namanya dan juga lokasinya yang strategis sehingga semua angkutan mengetahui dan menuju ke arah pusat perbelanjaan tersebut. Central Festival Pattaya ialah salah satu mall besar dan paling populer di Pattaya sehingga dengan mudahnya kamu bisa menemukannya.

Central Festival Mall Pattaya. Credit: Source
Tak hanya itu, Pattaya juga masih memiliki pusat perbelanjaan yang lainnya seperti The Avenue Pattaya, Royal Garden Pattaya, Mike Shopping Centre dan lainnya. Kesemua mall tersebut memiliki toko satelit dan department store dimana kamu bisa berbelanja sepuasnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan selama di kota ini.

Begitu juga kalau kamu lapar tinggal bergegas ke gerai-gerai makanan cepat saji yang bisa dengan mudahnya ditemukan disini seperti McDonalds, KFC, Pizza Hut dan juga King Burger. kamu tinggal pilih saja mau makanan yang mana?

Belanja di pusat perbelanjaan yang indoor di Pattaya tidaklah mahal. Kamu tahu setelah format factory outlet terkenal di negara-negara Barat, ada outlet mall di Pattaya dimana kamu bisa menemukan berbagai merk fashion terkenal yang berasal dari berbagai penjuru dunia dengan harga yang miring (harga pabrik).

Hal tersebut tentu saja menjadi pilihan berbelanja yang terbaik dan nyaman dimana kamu bisa mendapatkan berbagai barang murah dengan kualitas yang terbaik. Oleh sebab itu, selagi ada di Pattaya jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan barang-barang berkualitas itu.

Tidak lupa pula untuk memilih barang-barang berkualitas dengan harga diskon. Biasanya kalau cuci gudang atau ada momen-momen tertentu seperti libur akhir tahun, perayaan Natal, Lebaran dan lainnya banyak outlet yang akan banting harga sampai ke level yang terkadang tak masuk akal.

Outlet mall di Pattaya memiliki sampai 200 merk yang bisa kamu pilih sepuasnya. Hal itu belum termasuk dengan merk internasional yang namanya sudah berkibar dan diburu di berbagai negara. Tempatnya yang luas membuat siapapun yang berbelanja disini bisa leluasa untuk memilih barang-barang yang diinginkannya.

The Avenue Pattaya. Credit: Source

Dilengkapi juga dengan parkiran mobil yang bisa menampung puluhan bahkan ratusan mobil membuat kamu yang membawa mobil kesini tidak perlu gusar atau khawatir untuk menyimpan mobil dimana. Begitu juga dengan ketersediaan restoran-restoran akan membuat perut kamu dimanjakan dengan aneka sajian lokal maupun internasional.

Kalau kamu kurang terbiasa dengan sajian lokal maka bisa memilih menu dari Indonesia yang juga bisa ditemukan disini. Kamu tinggal bertanya kepada penjaga keamanan atau salah satu pelayan outlet mall dimana keberadaan resto yang menjual aneka masakan Indonesia.

Sedangkan kalau kamu ingin berbelanja di tempat yang barang-barang jualannya bis ditawar ya tinggal pergi ke pasar Pattaya. Disini kamu dapat menawar pelbagai barang diinginkan dengan sepuasnya. Harganya bisa lebih murah 10-40% ketika kamu berbelanja di pasar jalanan. Namun begitu, kamu juga jangan sampai hilang kewaspadaan karena ada banyak calo yang berkeliaran.

Toko buah di Mike Shopping Centre. Credit: Source

Selain itu, patut juga diperhatikan adat dan sikap kamu saat berbelanja dengan orang lokal. Sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu seperti apa etiket yang berlaku dan lazim dilakukan ketika bertransaksi dengan pedagang lokal.

Yang jelas hal umum yang harus dilakukan dan termasuk dalam etiket ketika belanja di pasar tradisional di Pattaya ialah tetap menyunggingkan senyum, berlaku sopan dan ramah, dan menawar dalam batas kewajaran.

Pasar jalanan yang paling populer di Pattaya ialah Soi Buakhao Pattaya yang biasa bukanya hari Selasa dan Jumat dan juga Pasar Thepprasit di dekat Sukhumvit Road yang merupakan pasar akhir pekan.

Pattaya Floating Market. Credit: Source

Begitu juga dengan Pattaya Floating Market yang tak boleh absen untuk kamu kunjungi. Selain itu, kamu juga akan menemukan toko-toko dan warung pinggir jalan yang menuju ke pantai Pattaya. Toko-toko itu menjual berbagai pakaian, lotion untuk melindungi dari sengatan sinar matahari, pakaian berenang dan lainnya. Itulah kondisi pasar dan pusat perbelanjaan di Pattaya.

Montmartre Tempat Lahirnya Seniman di Paris


Montmartre dilihat dari kejauhan. Credit: Source
Berkunjung ke Montmartre, anda akan merasakan suasana Paris yang lain. Selain karena letaknya di bukit yang tinggi (130 meter di atas permukaan laut, titik tertinggi di kota Paris), Montmartre terasa sangat tradisional dan berseni. Jika anda sudah pergi ke museum-museum ternama di kota Paris dan melihat lukisan-lukisan indah karya Pablo Picasso, Vincent van Gogh, Salvador Dali, atau Pierre-Auguste Renoir… dari sinilah karya-karya tersebut dilahirkan.

Montmartre, Mountain of the Martyr, dinamai demikian dari sejarah St. Denis – Uskup dan santo pelindung kota Paris – yang dipenggal di atas bukit sekitar tahun 125 saat era penyiksaan orang-orang Kristen. Beredar mitos di masyarakat bahwa setelah dipenggal St. Denis masih bisa memungut kepalanya dan membawanya ke puncak bukit, namun ia tak sanggup menyelesaikannya dan wafat di perjalanan. Di tempat itulah kemudian dibangun Basilique du St. Denis, sebuah gereja megah bergaya gothic yang digunakan sebagai tempat peristirahatan terakhir keluarga kerajaan Perancis.

Awalnya perbukitan ini digunakan sebagai biara Katolik, sampai kemudian sekitar abad ke-14 Raja Henry IV menggunakannya sebagai pusat persenjataan perang. Tempatnya yang tinggi memudahkan tentara-tentara Perancis menembakkan peluru dari artileri mereka ke tengah kota.

Tentara Rusia terinspirasi oleh ide ini, sehingga pada abad ke-18 mereka juga menggunakan Montmartre untuk membombardir kota Paris dan merebutnya dari tangan Perancis. Setelah peperangan mereda, pada pertengahan abad ke-19 tempat ini dijadikan tempat tinggal oleh beberapa seniman.

Semakin banyak seniman berdatangan ke Montmartre dan bahkan membuka studio, seperti Pablo Picasso dan Amedeo Modigliani yang berkarya di komunitas Le-Bateau Lavoir, sehingga kemudian menjadikan Montmartre pusat seni di Paris.

Di bukit ini berdiri Basilika Sacre-Coeur, sebuah gereja bergaya Roman-Byzantium yang profilnya cukup terlihat dari seluruh penjuru kota Paris karena letaknya tepat di bukit tertinggi. Basilika Sacre-Coeur dibangun selama hampir empat dekade dan baru selesai pada tahun 1914.

Basilika Sacre-Coeur di malam hari. Credit: Source

Yang unik adalah bahwa gereja ini dibangun atas inisiatif beberapa orang yang bernazar akan membangun gereja jika perang antara Perancis dan Prussia berakhir dengan damai, yang ternyata benar-benar terjadi pada tahun 1874. Sacre-Coeur dibangun dari batu istimewa berwarna putih yang menjaga warna dindingnya agar tidak pudar. Batu tersebut menjadikan Basilika Sacre-Coeur terlihat berkilau seperti mutiara di atas bukit jika dilihat dari kota pada malam hari.

Meskipun dijadikan tempat beribadah umat Katolik, Basilika Sacre-Coeur dibuka untuk turis dengan syarat tidak diperkenankan membuat keributan dan penggunaan kamera di dalam gereja tidak diperbolehkan sama sekali. Rombongan yang masuk diawasi dengan ketat oleh penjaga gereja, dan jika didapati ada orang memotret bagian dalam gereja maka akan diminta untuk menghapus gambarnya di situ juga.

Suasana Cafe pada malam hari di Montmartre. Credit: Source

Jangan khawatir, di luar gereja anda boleh foto-foto sepuasnya. Gereja dibuka mulai pukul 6 pagi hingga pukul 10 malam. Anda juga bisa naik ke puncak kubah gereja dan melihat kota Paris dari ketinggian.

Berjalan-jalanlah dari sekitar Basilika ke arah kanan menuju Place du Tertre, tempat sibuk serupa pasar tempat para seniman berkumpul dan memamerkan hasil karyanya. Anda bisa menikmati para pelukis membuat lukisan di atas kanvas atau melihat penampilan para musisi jalanan sambil duduk-duduk santai di cafe atau bistro.

Namun jika anda ingin menikmati suasana yang lebih tenang, ambillah jalan ke kiri dari Basilika Sacre Coeur, tempat anda bisa melihat suasana pedesaan Perancis yang orisinal. Rumah-rumah bergaya klasik dan art-deco membuat anda seakan melayang ke dunia lain. Nikmatilah waktu sejenak di surga kecil tempat syuting film Amelie, La Vie en Rose dan Moulin Rouge ini sebelum kembali ke riuhnya kota Paris.

Suasana jalanan di Montmartre. Credit: Source

Tempat seindah Montmartre membutuhkan usaha ekstra. Gunakan metro line 12 dan berhentilah di stasiun Abbesses, anda akan menemukan area yang berisi restoran-restoran yang layak untuk dijadikan tujuan wisata kuliner asli Perancis. Jika anda ingin langsung menuju Basilika Sacre Coeur, pemberhentian stasiun Anvers (Line 2) membawa anda langsung ke kaki Basilika via Rue Steinkerque.

Dari situ anda bisa menaiki anak tangga atau jika anda lelah, ada funicular yang tersedia dengan harga yang sama dengan tiket metro sekali jalan. Sekedar tips praktis, di sekitaran stasiun metro banyak toko souvenir yang harganya relatif lebih murah daripada toko-toko serupa di daerah pusat.

Daerah pusat Montmartre yang selalu ramai. Credit: Source

Yang perlu diperhatikan oleh para wisatawan yang berkunjung ke area ini adalah adanya banyak laporan kriminalitas yang terjadi. Jika anda ke Basilika menggunakan tangga mungkin ada orang-orang yang akan menawari anda suvenir. Katakan saja tidak, karena besar kemungkinan si penjual akan memberikan harga yang sangat mahal.

Ada modus lain yang digunakan untuk memeras wisatawan, yaitu dengan pura-pura mengembalikan cincin anda yang jatuh. Segeralah berpaling dan bergegas pergi karena jika anda terlanjur melihat cincin itu – bahkan hanya untuk mengecek apakah itu benar-benar cincin anda – mereka akan menagihkan harga yang sangat mahal, beberapa bahkan meminta 50 Euro untuk cincin yang bukan milik anda.

Penipuan macam ini juga terjadi di sekitaran Place du Tertre, dimana pelukis-pelukis palsu akan merayu anda untuk mau dilukis. Jika anda mengiyakan begitu saja, jangan terkejut jika setelah lukisan selesai mereka akan meminta uang yang jumlahnya cukup besar – sampai 80 atau 100 Euro – untuk lukisan yang jauh dari bagus.

Penjual jasa lukis di Montmartre. Credit: Source

Jika anda mau dilukis dengan layak, lebih baik ke bagian tengah Place du Tertre dan carilah pelukis yang karyanya bisa langsung anda lihat kualitasnya. Ah, dan jangan lupa menawar sampai sepakat dengan harganya sebelum anda mulai dilukis.

Montmartre adalah tempat yang tepat untuk menghabiskan waktu liburan dengan santai, di mana anda bisa memanjakan mata dengan berbagai macam obyek seni yang menarik, termasuk beramah-tamah dengan orang lokal. An old French style in the heart of Paris.

Barapen Tradisi Bakar Batu Di Papua


 

Barapen Tradisi Bakar Batu Di Papua

Tradisi bakar batu di Papua. Credit: Source
Berbicara tentang Papua yang terletak di ujung timur negara Indonesia, tentu saja tidak akan ada habisnya. Pulau yang elok dan penuh potensi. Alamnya yang masih asri merupakan salah satu bentuk potensi pulau ini dalam mengikat hati para wisatawan yang pernah berkunjung ke Papua.

Bukan hanya itu, yang membuat Papua menjadi tempat yang unik dan menarik untuk dikunjungi adalah keberadaan penduduknya yang masih tetap berpegang teguh dengan ‘keasliannya’.

Mengingat bahwa sekarang ini kata-kata modern sudah menjadi nama tengah dari segala aspek di dunia, tetapi kebanyakan dari penduduk Papua terutama mereka dari suku dalam masih dan terus melaksanakan tradisi cara hidup yang diajarkan mulai dari nenek moyang hingga sampai kepada mereka.

Papua benar-benar mencerminkan bagian Negara Indonesia yang elok, dan beraneka ragam bahasa dan budaya.

Salah satu tradisi yang terus dilaksanakan sampai sekarang adalah Pesta Bakar Batu.

Banyak orang mengetahuinya dengan istilah Barapen tapi setiap suku memiliki istilah yang berbeda-beda dalam menyebut pesta bakar batu ini. Misalkan saja masyarakat paniai, mereka menyebut pesta bakar batu dengan istilah ‘gapiia’ sedangkan masyarakat Wamena menyebutnya dengan ‘kit oba isagoa’.

Masyarakat desa sedang membakar kentang menggunakan batu. Credit: Source

Unik bukan, walaupun kegiatan yang dilakukan itu sama tetapi istilah yang mereka gunakan bisa berbeda-beda. Itu karena di sana mereka memiliki berbagai macam bahasa yang berbeda.

Pesta bakar batu itu sendiri memiliki arti sebagai bentuk ucapan syukur untuk segala apapun yang telah terjadi dalam hidup mereka. Misalkan saja seperti pernikahan, berkat yang melimpah, menyambut tamu agung, dan bahkan juga wujud syukur dari sebuah kematian. Selain itu, tradisi pesta bakar batu juga dilakukan sebagai wujud bukti perdamaian ketika terjadi perselisihan atau peperangan antar suku.

Pada dasarnya Pesta Bakar Batu adalah cara memasak secara traditional yang dilakukan oleh orang-orang papua. Mereka mematangkan bahan pangan dengan bara dari batu yang telah dibakar.

Prosesi pesta ini diawali dengan proses persiapan. Mulai dari mencari kayu dan batu yang akan dibakar, kemudian batu dan kayu disusun berselang-seling untuk kemudian dibakar. Kemudian tiap-tiap suku akan menyerahkan persembahan babi atau hewan buruan lain.

Setelah terkumpul, setiap kepala suku dipersilahkan untuh memanah babi/hewan buruan tersebut secara bergiliran. Dalam hal ini, hewan buruan yang dipanah tersebut harus langsung mati. Jika hewan tersebut tidak langsung mati, mereka percaya bahwa pasti ada sesuatu yang tidak benar yang terjadi pada perayaan tersebut.

Di tempat lain yang tidak jauh dari tempat membakar batu, sebagian pria menyiapkan sebuah lubang di tanah. Pasti bingung kan? Apa hubungannya memasak dengan lubang yang dibuat ditanah? Lazimnya, orang-orang akan memasak menggunakan wajan, panci, ketel, kendi, atau tempat yang memang dibuat untuk memasak.

Tetapi tidak untuk tradisi memasak tradisional ala masyarakat papua. Mereka menggunakan lubang yang digali di tanah sebagai wajan atau tempat memasaknya. Besar dan jumlah lubang tentu saja harus disesuaikan dengan jumlah bahan pangan yang akan dimasak.

Masyarakat sedang mempersiapkan lubang untuk pembakaran. Credit: Source

Sementara itu, para wanita sibuk menyiapkan bahan pangan. Mereka memotong-motong daging hewan buruan dan menyiapkan sayur-sayuran seperti daun papaya, daun singkong, juga umbi-umbian seperti jagung, labu, singkong. Selain sayuran dan umbi, terkadang mereka juga memasukkan buah.

Bermodalkan lubang ditanah, alang-alang atau dedaunan seperti daun pisang, dan bara dari batu yang dibakar, mereka menjadikannya sebagai alat memanggang. Pada dasar lubang, diberi alang-alang atau dedaunan sebagai alas kemudian disusun batu yang telah dibakar diatasnya dan ditutup lagi dengan alang-alang.

Lalu daging buruan yang sudah dipotong-potong ditata diatasnya dan ditutup lagi dengan alang-alang yang kemudian ditimbun lagi dengan batu bakar. Masih belum selesai, masih harus diberi alang-alang lagi diatasnya lalu sayuran, umbi-umbian, dan buah ditata dan ditutup lagi dengan alang-alang yang ditimbun batu bakar tadi.

Terakhir, susunan tersebut ditutup dengan daun pisang dan diberi tanah diatasnya agar menjaga panas batu supaya tidak cepat hilang. Waktu yang dibutuhkan hingga makanan benar-benar matang yaitu sekitar 1 sampai 2 jam.

Setelah matang, satu persatu makanan mulai dikeluarkan. Salah seorang akan menyiapkan buah merah yang diambil sarinya dan disiramkam keatas makanan yang tengah dihidangkan. Tidak lupa ditambahkan juga garam dan bumbu-bumbu di atas sajian tersebut.

Prosesi diakiri dengan makan bersama yang dibuka dengan sambutan dari kepala suku. Sebelum disantap, makanan-makanan itu sebelumnya didoakan terlebih dahulu. Kemudian makanan dibagikan pertama-tama kepada kepala suku dahulu baru kemudian kepada orang-orang lain yang ikut hadir.

Makanan yang telah dimasak menggunakan batu. Credit: Source

Pesta bakar batu adalah ini salah satu bentuk tradisi orang-orang Papua yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan berbagi. Tak elak banyak suku pedalaman yang menanti-nantikan acara ini.

Mereka bahkan rela meninggalkan pekerjaan mereka di ladang demi mempersiapkan acara tersebut. Karena ini adalah acara yang ditujukan untuk mempererat kebersamaan, sangat-sangat dianjurkan untuk tidak membawa pulang makanan, tetapi ikut bergabung langsung dan makan bersama-sama.

Memang sedikit sulit menemukan tanggal pasti kapan perayaan ini akan dilaksanakan, karena itu tergantung dari orang yang merayakan. Tempat pelaksanaan pun tergantung pelaksananya. Barapen bisa dilaksanakan di depan kediaman orang yang melakukan perayaan. Namun, ketika Barapen ini sebagai wujud perdamaian biasanya akan dilaksanakan di lapangan luas.

Masyarakat menikmati makanan yang sebelumnya sudah dimasak menggunakan batu. Credit: Source

Menarik bukan? bagi mereka yang suka tantangan untuk bertualang atau suka berwisata kuliner, pesta bakar batu di Papua adalah event yang tidak boleh dilewatkan.

Bingung bagaimana caranya bisa kesana? Tenang, sekarang sudah banyak transportasi udara dan laut yang bisa mengantar para petualang dan wisatawan menuju ke Papua. Sesampainya di pulau Papua pun kamu akan menemukan alat transportasi seperti halnya penyewaan mobil off-road dan juga pesawat-pesawat kecil yang bisa mengantar kamu ke daerah-daerah pedalaman.

Sangat disarankan untuk membawa pakaian dan perlengkapan yang nyaman dan juga sesuai medan, karena disana kamu akan tetap bersentuhan langsung dengan alam, terutama di daerah pedalaman. Pastikan kamu membawa barang-barang yang sekiranya sangat diperlukan untuk traveling.

Keindahan Alami Taman Nasional Lore Lindu


Keindahan Alami Taman Nasional Lore Lindu

Panorama Taman Nasional Lore Lindu. Credit: Source
Bila di Taman Nasional Bantimurung – Maros satwa kupu-kupu menjadi primadonanya, maka di taman Nasional ‘Lore Lindu’ aneka ragam burung menjadi satwa utama yang bisa dinikmati oleh para pecinta makhluk bersayap bersuara merdu ini. Lokasi nya berada di sebelah Selatan kota Palu.

Dengan menggunakan kendaraan bermotor Taman Nasional yang juga memiliki danau yang indah ini berjarak 100 KM-an dari ibukota Sulawesi Tengah tersebut.

Lebih dari 260 spesies burung berkembang biak di Taman Nasional Lore Lindu. Hampir separuh diantaranya adalah fauna endemik, yang berarti spesies burung tertentu hanya berkembang biak di daerah ini dan tak bisa ditemukan di tempat lain.

Di Taman Nasional seluas lebih dari 200.000 Hektar ini juga terdapat danau ‘Tambing’ yang merupakan bagian dari ekosistem flora dan fauna di dalamnya. Hanya di sekitar danau ini saja, bisa di jumpai 100 an spesies burung, diantaranya ‘Rangkong’, ‘Nuri Sulawesi’, ‘Pecuk Ular’ dan juga ‘Kakatua’.

Burung Cirik-Cirik Sulawesi di Taman Nasional Lore Lindu. Credit: Source

Bentuk tubuh mungil, keindahan bulu serta kicauan yang sangat merdu dari dari spesies burung ‘Kancilan Ungu’ (maroon-backed whistler) dan ‘Kipasan Sulawesi’ (rhipidura teysman) yang merupakan spesies endemik bisa pula di saksikan di seputaran danau.

Di pagi hari, nuansa alami lebih terasa dengan adanya perahu-perahu kayu milik nelayan yang juga menjadikan danau Tambing sebagai area pencarian ikan mas, mujair dan belut. Berbekal kesabaran, panorama indah yang di tawarkan oleh permukaan air danau yang segar dan tenang serta kehijauan tanaman di sekelilingnya bisa menjadi lebih lengkap dengan kicauan beraneka burung yang menjadikan kawasan danau seluas hampir 1 Hektar ini sebagai habitatnya.

Anak-anak memancing di sekitar Danau Lindu. Credit: David Sutarto

Selain di sekitar danau Tambing, salah satu area pengamatan burung yang juga bisa di datangi adalah di sebuah desa yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Lore Lindu. Nama desa nya adalah ‘Matauwe’.

Hutan yang masih lebat di seputaran desa ini nampaknya menjadi habitat hidup yang sempurna bagi spesies ‘Raptor’ atau Elang. Dari desa ini kepakan sayap dari elang ‘Alap Kepala Kelabu’ dan elang perut karat bisa di amati.

Salah satu jenis elang langka yaitu elang ‘Kelelawar’ (Macheiramphus alcinus) juga bisa terlihat. Kontur tanah di wilayah desa Matauwe yang memiliki lereng juga memungkinkan bagi fauna yang gagah ini untuk meluncur turun ke bawah dari ketinggian puncaknya.

Elang Ular Sulawesi, salah satu Elang yang berhabitat di Taman Nasional Lore Lindu. Credit: Source
Bagi yang gemar ‘Tracking’, Taman Nasional Lore Lindu memberikan wahan yang pas untuk itu. Di Taman Nasional ini wisatawan atu pelancong bisa memilih rute tracking beraneka ragam yang bisa di tempuh dari satu hari hingga tiga hari lamanya.

Rute-rutenya antara lain Gimpu-Moa (7 jam), Sidaunta-Daratan Lindu (6 jam), dan Tuare-Moa (7 jam). Bila enggan berjalan kaki, rute-rute tersebut dapat juga di tempuh dengan mengendarai kuda. Masih banyak juga rute-rute lain yang bisa dipilih, masing-masing menawarkan panorama alam dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.

Salah satu patung zaman megalitikum di Lore Lindu. Credit: Source

Untuk floranya, Taman nasional ini memiliki 88 koleksi tanaman anggrek dari berbagai spesies. Tanaman lain yang bisa di jumpai adalah aren, rotan, kayu dammar, dan pohon-pohon ara. Flora lain yang juga memilih Taman Nasional ini sebagai tempat berkembang biak adalah kera hantu dan babi rusa. Selain itu terdapat pula 21 spesies fauna amphibi dan lebih dari 20 spesies satwa reptil.

Yang menarik, setidaknya terdapat dua etnis masyarakat yang tinggal di dalam wilayah Taman Nasional Lore Lindung. Keduanya adalah ‘Kulawi’ dan ‘Lore’. Bila beruntung, perjalanan melintasi alam akan menjadi semakin lengkap dengan menyaksikan pesta pernikahan masyarakat setempat dengan hiburan tarian ‘Morego’ nya. Prosesi pernikahan yang menarik ini bisa disaksikan di desa Gintu-Lembah Bada, juga di desa Doda dan Kulawi di Lembah Besoa.

Penduduk desa setempat sedang menjemur biji coklat. Credit: Source

Tak hanya itu, wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Lore Lindu juga berkesempatan menyaksikan busana yang kainnya terbuat dari kulit kayu dikenakan oleh warga setempat. Biasanya berupa rok wanita dan juga penutup kepala bagi kaum prianya. Di desa Bada, busana unik ini di sebut dengan ‘Ranta’. Bagi warga di desa Pipikoro dan Kulawi pakaian yang unik ini di sebut dengan ‘Kumpe’, sementara di lembah Besoa dan Napu busana ini di sebut ‘Inodo’.

Nah bila kamu tertarik untuk mengunjungi nya, selain dengan kendaraan pribadi, kawasan Taman Nasional Lore Lindu bisa di datangi dengan menggunakan moda transportasi umum seharga 50 ribu* untuk sekali jalan. Bila ingin menyewa mobil atau motor, di kota Palu kedua jenis kendaraan ini bisa di sewa dengan harga 250 ribu / hari* (diluar bahan bakar).

Transportasi darat menjadi opsi utama menuju Taman Nasional ini. Credit: Source

Pagi hari adalah waktu tepat yang bisa dipilih untuk berkunjung ke Taman Nasional ini. Udara nya yang dingin dan segar bisa jadi akan menggigit kulit. Karena nya mempersiapkan diri dengan jaket yang lumayan tebal tidak ada salahnya. Jangan pula membawa perlengkapan dan perbekalan yang cukup bila berniat Tracking atau Camping.

Yang terakhir tentunya keker atau teleskop burung bila ingin mengamati keindahan warna bulu dan bentuk tubuh burung-burung yang hidup di Taman Nasional ini. Dan buat kamu yang gemar fotografi, kamera ber lensa tele 70 milimeter adalah kelengkapan minimal yang mesti di bawa.

*harga bisa berubah sewaktu-waktu

Melihat Kemegahan Masjid Agung Palembang


Melihat Kemegahan Masjid Agung Palembang

Masjid Agung Palembang
Masjid Agung Palembang. Credit: Source

Masjid Agung Palembang adalah pusat dari kota Palembang, kota nya Wong Kito Galo. Mengapa disebut sebagai pusat dari kota Palembang? Itu dikarenakan masjid agung yang besar, megah, dan kokoh ini terletak di persimpangan Jalan Merdeka dan Jalan Jendral Sudirman, persisnya berada di kelurahan 19 ilir Palembang. Masjid ini adalah masjid terbesar dan tertua di kota Palembang, apalagi jika hari raya idul fitri dan idul adha, jalan disekitaran masjid ini pasti akan di tutup karena padatnya jemaat yang memilih sholat disana.

Tidak hanya itu, setiap bulan Ramadhan tiba, para pengurus masjid disana selalu menyediakan makanan berbuka puasa kepada setiap jemaat yang datang kesana sebelum magrib tiba. Namun, tidak hanya para pengurus masjid saja yang selalu menyediakan santapan berbuka seperti itu, terkadang ada beberapa orang yang sengaja hendak bersedekah yang menyiapkan semuanya di bantu oleh para penguruh Masjid Agung Palembang.

Sejarah Singkat

Masjid ini di rancang oleh 3 arsitektur dari Negara yang berbeda, yaitu Indonesia, China, dan juga dari Eropa. Masjid ini berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 15.400 meter persegi. Yang merupakan ciri atau bentuk arsitektur Eropa adalah pintu masuk di gedung baru masjid yang tinggi dan besar yang bergaya Mediterania dan Timur Tengah, lalu bentuk dari arsitektur China adalah atapnya yang berbentuk seperti atap klenteng.

Masjid Agung Palembang dengan arsitektur bergaya klenteng
Masjid Agung Palembang dengan arsitektur bergaya klenteng. Credit: Source
Nama lengkap Masjid ini adalah Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin, karena Masjid ini dibangun oleh Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo atau Sultan Mahmud Badaruddin I pada tahun 1738 sampai 1748, dengan luas awal sebesar 1080 meter persegi dan memiliki daya tampung 1200 jemaah.

Perluasan pertama terjadi pada tahun 1897, yang di pimpin oleh Pangeran Nataagama karta mangala Mustafa Ibnu Raden kamaluddin. Lalu pada tahun 1758 – 1774, di saat kota Palembang berada pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Najamudin, di bangunlah sepasang menara yang letaknya terpisah di bagian sebelah barat. Lalu pada tahun 1893, 1916, 1950-an, 1970-an, sampai yang terakhir pada era pemerintahan Gubernur Sumatera Selatan, H. Rosihan Arsyad di tahun 1998 – 2003.

Terdapat beberapa keunikan dari Masjid ini, selain memiliki 16 tiang yang terdiri dari empat tiang soko guru dan 12 tiang penopang atap, Masjid Agung ini juga memiliki Kolam air yang sangat besar di halaman luasnya, ternyata kolam itu bukan sembarangan kolam, tetapi air untuk ber-wuddhu, dan terdapat sekitar 20 – 30 keran air di setiap sisi kolam. Selain itu, di Gedungnya yang Besar, dan megah itu ternyata Masjid agung ini terdiri dari 3 lantai, dimana selain untuk tempat sholat, juga bisa di gunakan untuk tempat bersantai – santai, dan spesialnya lagi, di lantai 3 gedung ini terdapat sebuah perpustakaan kecil, dimana kita bisa mempelajari semua ilmu kehidupan yang ternyata tidak lepas dari kehidupan islami.

Lokasi dan Akomodasi

Untuk menuju ke Masjid Agung ini, kamu bisa menentukan sendiri ingin menggunakan akomodasi apa. Bisa kendaraan pribadi sendiri ataupun menggunakan kendaraan umum. Jika kamu membawa kendaraan sendiri ada baiknya kamu datang langsung dari arah Jembatan Ampera, karena selain tidak perlu lagi memutar untuk parkir, kamu juga dapat melihat keindahan bangunan masjid agung ini dari depan.

Masjid Agung Palembang saat Pelaksanaan Shalat Ied. Credit: Source

Untuk bisa sampai ke masjid agung ini, selain menggunakan kendaraan pribadi, kamu juga bisa menggunakan angkutan kota (angkot) dan juga bis kota dari semua jurusan atau rute. Karena semua bis kota di kota Palembang ini rutenya selalu melintasi masjid agung ini. Antara lain bis kota jurusan Plaju-Perumnas, Kertapati-Perumnas, Ampera-Bukit besar dan masih banyak yang lain nya, dengan biaya ongkos Rp 2.500 untuk semua jurusan atau rute.

Ada pula angkutan kota yang beroperasi di seputaran masjid agung ini, kamu bisa menggunakan semua angkutan kota yang salah satu rute nya jurusan “Ampera”. Antara lain angkutan kota jurusan Ampera-Perumnas, Ampera-Lemabang, Ampera bukit besar, dan masih banyak lagi. Karena setiap angkutan kota yang menuju ampera sudah pasti melintas didepan masjid agung ini. Biaya ongkos dari angkutan kota ini sama saja dengan biaya ongkos dari bis kota yang telah kita bahas tadi yaitu Rp 2.500 per orang.

Namun, jika kamu menginginkan sebuah kenyamanan, kamu bisa menggunakan Transmusi untuk menuju ke Masjid Agung ini. Dengan rute Ampera-Alangalang Lebar atau rute Plaju-Palembang Square (PS Mall). Hanya dengan biaya ongkos Rp 4.000 per orang dari semua rute atau jurusan. Harga yang sesuai untuk fasilitas kenyamanan yang ditawarkan Transmusi kepada para penumpang.

Makanan

Jika kamu merasa lapar dan ingin mencari tempat makan disekitar masjid agung ini tidaklah sulit. Karena masjid agung ini terletak didekat Pasar tradisional yaitu Pasar 16 ilir Palembang. Ya, disana terdapat berbagai macam makanan terutama makanan khas kota Palembang diantaranya Pempek, Tekwan, Model, dll.

Jika kamu menginginkan martabak HAR kamu tinggal menyebrang lalu berjalan sedikit menuju ke jalan jendral sudirman, disana terdapat beberapa warung yang menjual martabak HAR. Dan jika kamu menginginkan mi celor khas Palembang, kamu harus berjalan agak jauh, atau sebaiknya kamu menggunakan angkutan kota rute Ampera-Lemabang, nanti ditengah-tengah perjalanan kamu akan menjumpai simpang 4 yang merupakan Pasar 26 ilir, nah disana kamu akan menjumpai warung “Mi celor 26 ilir” warung ini lah yang paling terkenal dengan mi celor nya di Palembang.

Tips berkunjung ke Masjid Agung Palembang

1. Berhubung ini adalah tempat ibadah, maka jagalah kebersihan dan selalu membuang sampah pada tempatnya, jagalah kenyamanan jemaah yang ada di dalamnya .

2. Berkunjunglah pada malam hari, dimana pada saat itu lampu-lampu di masjid agung sedang hidup, itu dapat menambah keindahan bangunan masjid tersebut di tambah dengan kombinasi air mancur yang sangat indah.

3. Jika kamu hanya ingin berkunjung, hindari hari jum’at atau hari besar islam. Karena sudah pasti di samping masjid ini jalanan macet karena sangat ramai.

Wisata Dermaga Danau Kereng Bangkirai


Matahari Terbenam di Kereng Bangkirai
Matahari Terbenam di Kereng Bangkirai. Credit: Source

Danau Kereng Bangkirai adalah perairan yang juga menjadi salah satu objek wisata yang bisa ditemui bila berkunjung ke Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Danau ini bisa ditempuh menggunakan kendaraan bermotor hanya dalam waktu sekitar 30 menit dari pusat Kota Palangkaraya. Karena memang jaraknya sangat dekat hanya sejauh 12 km dari pusat kota.

Meskipun disebut sebagai danau oleh masyarakat setempat, namun sebenarnya Kereng Bangkirai bukanlah sebuah danau. Perairan Kereng Bangkirai adalah sebuah anak sungai yang terhubung ke sungai utama, yaitu sungai Katingan.

Perairan anak sungai Kereng Bangkirai dengan arus yang tenang dan debit air yang melimpah, mungkin menjadi alasan kenapa masyarakat setempat menyebut perairan ini dengan danau. Untuk menghindari kebingungan, selanjutnya saya akan terus menyebut Kereng Bangkirai dengan sebutan danau ditulisan kali ini sesuai dengan sebutan masyarakat setempat.

Tampak Dermaga di Kereng Bangkirai
Tampak Dermaga di Kereng Bangkirai. Credit: Source

Danau Kereng Bangkirai terletak pada sebuah Kelurahan di Kota Palangkaraya. Kelurahan ini mempunyai nama yang sama dengan nama danau, yaitu Kereng Bangkirai. Pada awalnya kelurahan Kereng Bangkirai merupakan sebuah perkampungan. Pekampungan ini dihuni oleh penduduk dari suku Dayak. Para keturunan suku Dayak inilah yang sekarang menjadi penduduk kelurahan Kereng Bangkirai. Total ada sekitar 6.000 jiwa yang tinggal di kelurahan ini.

Sebagian dari penduduk Kereng Bangkirai ada yang mendirikan rumah mereka diatas perairan danau. Fondasi rumah yang terbuat dari kayu dibenamkan kedalam air danau di titik yang kedalamannya dangkal. Diatas fondasi kayu itulah dibangun rumah sederhana yang dindingnya masih berupa papan.

Sementara bagian atapnya menggunakan lembaran seng. Karena rumah-rumah ini berada diatas air, maka akan sangat repot sekali bila mereka yang tinggal disana harus menggunakan perahu untuk menjangkau satu rumah menuju ke rumah lainnnya yang berdekatan. Oleh karena itu dibangunlah dek kayu untuk menghubungkan rumah-rumah tersebut. Kecuali bila ingin pergi ke rumah yang jauh diseberang danau, maka barulah digunakan perahu. Karena jarak yang harus ditempuh antara rumah yang berseberangan di sisi danau menjadi lebih dekat kalau menggunakan perahu, ketimbang harus mengitari danau.

Perahu yang bersandar di dermaga Kereng Bangkirai
Perahu yang bersandar di dermaga Kereng Bangkirai. Credit: Source
Banyak dari masyarakat setempat yang mencari nafkah dari membudidayakan ikan air tawar di danau Kereng Bangkirai. Ini bisa terlihat dari keramba yang tersebar di beberapa titik di perairan danau Kereng Bangkirai. Keramba ini terbuat dari susunan batang kayu yang merupakan fondasi utama bagi keramba. Sementara beberapa papan dihubungkan ke fondasi yang berupa batang kayu untuk digunakan sebagai tempat berjalan pada saat sedang berada di keramba.

Ikan air tawar dipelihara dengan cara menaruhnya pada bagian tengah keramba yang sisinya berbentuk persegi. Untuk mencegah ikan melarikan diri dari keramba, maka digunakanlah jaring yang dibenamkan dibawah air dan menutupi sebagian besar area keramba. Setiap hari pemiliknya akan mendatangi keramba mereka untuk memeriksa ikan dan juga memberi makan ikan.

Bagi masyarakat setempat, menggunakan keramba untuk memelihara ikan air tawar mempunyai beberapa keunggulan ketimbang bila harus membuat kolam di darat. Salah satu keuntungan tersebut adalah mereka bisa memperoleh pasokan air segar dari danau Kereng Bangkirai secara terus-menerus yang sangat baik bagi lingkungan pertumbuhan ikan air tawar. Meskipun arusnya tenang, namun air di danau Kereng Bangkirai terus mengalir. Sementara bila membuat kolam di darat, mereka harus mengganti air kolam secara teratur.

Selain ikan air yang dibudidayakan oleh masyarakat setempat di keramba, di danau Kereng Bangkirai juga ada beberapa ikan air tawar yang hidup secara liar. Sehingga danau ini merupakan tempat yang cocok untuk mereka yang gemar memancing. Jenis ikan yang paling banyak menghuni danau Kerang Bangkirai adalah ikan kapar. Ikan kapar dengan tubuh berbentuk pipih ini masih satu keluarga dengan ikan gurame, sehingga terlihat mirip. Ikan kapar sering dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Namun belakangan ikan ini juga ditangkap untuk diperjual-belikan sebagai ikan hias.

Pemandangan Danau Kereng Bangkirai
Pemandangan Danau Kereng Bangkirai. Credit: Source
Bila ingin memancing di danau Kereng Bangkirai, sebaiknya membawa peralatan mancing sendiri. Karena didekat sini tidak ada toko yang menjual peralatan pancing. Umpan yang digunakan untuk memancing bisa berupa umpan buatan, tapi kalau ingin yang lebih seru gunakan saja ulat bumbung (bambu). Ulat bumbung adalah ulat seukuran jaring kelingking orang dewasa berwarna putih. Dengan bagian kepala agak lebih keras ketimbang tubuhnya. Warna kepalanya juga terlihat lebih gelap. Ulat ini sering digunakan sebagai pakan hewan peliharaan. Tentu saja ikan kapar juga menyukai ulat bumbung dengan tubuh yang mempunyai banyak lemak.

Sungai Katingan berikut dengan anak sungainya yang disebut dengan Danau Kereng Bangkirai merupakan bagian dari Taman Nasional Sebangau. Dengan kata lain Danau Kereng Bangkirai berikut dengan ekosistem yang ada disekelilingnya termasuk dalam kawasan yang dilindungi.

Lingkungan sekitar danau ini tersusun dari ekosistem gambut. Tanah pada ekosistem gambut terbentuk dari sisa tumbuhan yang berada dalam keadaan setengah membusuk. Karena itulah permukaan lahan gambut dipenuhi dengan bahan organik hasil proses pembusukan yang tidak selesai. Ekosistem gambut banyak sekali terdapat di pulau Kalimantan. Bahkan kota Palangkaraya dimana Danau Bangkirai berada berdiri diatas lahan gambut.

Mencicipi Keunikan Mata Air Aia Tigo Raso


Gerbang Masuk Aia Tigo Raso. Credit: disparpora.agamkab.go.id

Berwisata ke tanah Sumatera berarti kembali lagi ke alam yang masih belum terlalu dijamah tangan manusia. Apalagi di bagian semakin ke utara Sumatera di mana memang alamnya masih cukup liar.

Salah satu yang masih menyimpan keeksotisan alam adalah wilayah Sumatera Barat yang termasuk dalam salah satu tempat yang paling sering dikunjungi di Pulau Sumatera oleh wisatawan. Bagaimana tidak, keindahan alam raya nya khususnya daerah dataran tinggi Sumatera Barat masih belum tercemar campur tangan manusia tak bertanggungjawab sehingga menjadikan daerah tersebut potensi wisata yang menawarkan kesan eksotis.

Ada saja anugerah yang diberikan Tuhan untuk Sumatera Barat ini di panorama alam hijau khas dataran tinggi yang didominasi kawasan lereng dengan tebing-tebing eksotis pasti menemani perjalanan kamu dari kawasan pusat kota Padang hingga ke Bukittinggi bahkan sampai Payakumbuh dan seterusnya.

Beberapa objek wisata populer di Sumatera Barat didominasi oleh tempat-tempat yang letaknya di kawasan pegunungan sekitar Gunung Merapi dan Singgalang. Contohnya seperti wisata yang ada di kota Bukittinggi (Ngarai Sianok, Jam Gadang) dan danau yang paling terkenal di Sumatera Barat yaitu Danau Singkarak dan Danau Maninjau.

Dua danau ini pasti menjadi daerah tujuan wisatawan yang datang ke Sumatera Barat karena terkenal akan keindahannya yang tak kalah dari Danau Toba. Namun di samping keberadaan danau nan eksotik tersebut, ada juga tempat-tempat potensial yang bisa menarik perhatian wisatawan karena keunikannya yang letaknya dekat dari lokasi objek wisata terkenal. Salah satunya adalah Mata Air Tiga Rasa atau populer di kalangan orang Minang dengan nama Aia Tigo Raso yang letaknya dekat dari daerah Danau Maninjau.

Siapapun yang dari dan menuju Danau Maninjau tentu melewati situs mata air yang sangat unik serta istimewa ini. Terletak di pinggir jalan raya antara kawasan Maninjau dan Lubuk Basung dengan jarak 11 km bila kamu jalan dari Lubuk Basung kabupaten Agam, Lokasi mata air ini tentunya sangat mudah ditemukan.

Dengan disambut papan penanda lokasi wisata dan juga gapura selamat datang yang memiliki gaya arsitektur khas Minang, mata air tiga rasa ini berada di antara tanaman-tanaman yang memenuhi lokasi. Kawasan mata air dibuat terbuka dan tidak terlalu terlihat seperti objek wisata sebab kesan dari objek wisata ini adalah seperti mengunjungi kebun yang memiliki kolam kecil di tengahnya.

Bagian utama dari kawasan ini adalah kolam kecil yang disemen di pinggirnya dan memiliki air yang sedikit kecokelatan yang berasal dari dalam bawah tanah. Sesuai dengan judulnya, air yang ada di kolam mini tentunya memiliki 3 rasa yang sangat berbeda yaitu asin, manis dan pahit. Awalnya memang sumber mata air di kolam tersebut ada tiga buah yang masing-masing memiliki rasa berbeda, akan tetapi lama kelamaan ketiganya bercampur menjadi satu dan bersatu di dalam kolam yang dibangun pemerintah daerah tersebut.

Sensasi yang dirasakan setiap pengunjung biasanya berbeda-beda bila meminum air yang aman untuk dikonsumsi ini. Kamu tidak usah merasa ragu atau jijik bila melihat warna kuning kecokelatan seperti karat yang timbul di sekitar kolam sebab itu merupakan efek dari zat pemberi rasa pada air yang bereaksi dengan semen pembatas kolam. Dengan menggunakan gayung yang ada di pinggir kolam pengunjung bebas mencicipi air ini sepuasnya.

Ada yang merasakan rasa manis ketika pertama kali meminumnya, namun pada kesempatan kedua rasanya berubah menjadi asin dan yang ketiga menjadi pahit. Ada juga yang langsung merasakan ketiga sensasi rasa yang seperti ‘nano-nano’ di mulut kita di mana rasa manis, asin dan pahit bercampur jadi satu dan bergantian muncul.

Setiap pengunjung yang datang tidak diwajibkan untuk membayar uang tiket masuk, hanya ada tawaran untuk menyumbangkan uang seikhlasnya untuk biaya perawatan kawasan mata air yang dikelola oleh warga sekitar. Setiap pengunjung juga diberikan kebebasan untuk membawa air ini untuk dibawa pulang dengan botol yang mereka bawa sebab memang mata air ini tidak pernah habis.

Karena keunikannya, ada sekelompok mahasiswa dari universitas di Padang tertarik untuk meneliti kandungan zat dalam air ini untuk mengetahui efeknya diminum orang-orang. Ternyata temuannya membanggakan di mana air tiga rasa ini dinyatakan memiliki efek positif sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit kulit. Itu adalah bukti secara medisnya, namun warga sekitar juga menganggap air tiga rasa ini memiliki khasiat untuk membuat awet muda yang meminumnya.

Terserah niat kamu dalam meminum air ini, yang jelas air tiga rasa ini memang memiliki khasiat positif yang berguna bagi yang meminumnya. Terutama sejak temuan tersebut diketahui, wisatawan yang datang ke lokasi mata air semakin banyak dengan niatan selain mencicipi keunikan rasa airnya juga berharap bisa menyembuhkan penyakitnya. Tak heran bila Aia Tigo Raso ini menjadi salah satu objek wisata kebanggaan Agam yang walau sederhana namun tetap bisa menarik wisatawan karena keunikannya.

Ayo rasakan keunikan air yang punya rasa asin, manis dan pahit dalam satu tegukan. Pacu kendaraan kamu menuju Lubuk Basung di Kabupaten Agam dan singgahlah di kolam sederhana nan unik ini. kamu juga bisa menjadikan air ini sebagai buah tangan unik khas Agam, untuk itu Jangan lupa membawa botol minuman kosong. Selamat berkunjung.