Mencicipi Keunikan Mata Air Aia Tigo Raso
Gerbang Masuk Aia Tigo Raso. Credit: disparpora.agamkab.go.id |
Berwisata ke tanah Sumatera berarti kembali lagi ke alam yang masih belum terlalu dijamah tangan manusia. Apalagi di bagian semakin ke utara Sumatera di mana memang alamnya masih cukup liar.
Salah satu yang masih menyimpan keeksotisan alam adalah wilayah Sumatera Barat yang termasuk dalam salah satu tempat yang paling sering dikunjungi di Pulau Sumatera oleh wisatawan. Bagaimana tidak, keindahan alam raya nya khususnya daerah dataran tinggi Sumatera Barat masih belum tercemar campur tangan manusia tak bertanggungjawab sehingga menjadikan daerah tersebut potensi wisata yang menawarkan kesan eksotis.
Ada saja anugerah yang diberikan Tuhan untuk Sumatera Barat ini di panorama alam hijau khas dataran tinggi yang didominasi kawasan lereng dengan tebing-tebing eksotis pasti menemani perjalanan kamu dari kawasan pusat kota Padang hingga ke Bukittinggi bahkan sampai Payakumbuh dan seterusnya.
Beberapa objek wisata populer di Sumatera Barat didominasi oleh tempat-tempat yang letaknya di kawasan pegunungan sekitar Gunung Merapi dan Singgalang. Contohnya seperti wisata yang ada di kota Bukittinggi (Ngarai Sianok, Jam Gadang) dan danau yang paling terkenal di Sumatera Barat yaitu Danau Singkarak dan Danau Maninjau.
Dua danau ini pasti menjadi daerah tujuan wisatawan yang datang ke Sumatera Barat karena terkenal akan keindahannya yang tak kalah dari Danau Toba. Namun di samping keberadaan danau nan eksotik tersebut, ada juga tempat-tempat potensial yang bisa menarik perhatian wisatawan karena keunikannya yang letaknya dekat dari lokasi objek wisata terkenal. Salah satunya adalah Mata Air Tiga Rasa atau populer di kalangan orang Minang dengan nama Aia Tigo Raso yang letaknya dekat dari daerah Danau Maninjau.
Siapapun yang dari dan menuju Danau Maninjau tentu melewati situs mata air yang sangat unik serta istimewa ini. Terletak di pinggir jalan raya antara kawasan Maninjau dan Lubuk Basung dengan jarak 11 km bila kamu jalan dari Lubuk Basung kabupaten Agam, Lokasi mata air ini tentunya sangat mudah ditemukan.
Dengan disambut papan penanda lokasi wisata dan juga gapura selamat datang yang memiliki gaya arsitektur khas Minang, mata air tiga rasa ini berada di antara tanaman-tanaman yang memenuhi lokasi. Kawasan mata air dibuat terbuka dan tidak terlalu terlihat seperti objek wisata sebab kesan dari objek wisata ini adalah seperti mengunjungi kebun yang memiliki kolam kecil di tengahnya.
Bagian utama dari kawasan ini adalah kolam kecil yang disemen di pinggirnya dan memiliki air yang sedikit kecokelatan yang berasal dari dalam bawah tanah. Sesuai dengan judulnya, air yang ada di kolam mini tentunya memiliki 3 rasa yang sangat berbeda yaitu asin, manis dan pahit. Awalnya memang sumber mata air di kolam tersebut ada tiga buah yang masing-masing memiliki rasa berbeda, akan tetapi lama kelamaan ketiganya bercampur menjadi satu dan bersatu di dalam kolam yang dibangun pemerintah daerah tersebut.
Sensasi yang dirasakan setiap pengunjung biasanya berbeda-beda bila meminum air yang aman untuk dikonsumsi ini. Kamu tidak usah merasa ragu atau jijik bila melihat warna kuning kecokelatan seperti karat yang timbul di sekitar kolam sebab itu merupakan efek dari zat pemberi rasa pada air yang bereaksi dengan semen pembatas kolam. Dengan menggunakan gayung yang ada di pinggir kolam pengunjung bebas mencicipi air ini sepuasnya.
Ada yang merasakan rasa manis ketika pertama kali meminumnya, namun pada kesempatan kedua rasanya berubah menjadi asin dan yang ketiga menjadi pahit. Ada juga yang langsung merasakan ketiga sensasi rasa yang seperti ‘nano-nano’ di mulut kita di mana rasa manis, asin dan pahit bercampur jadi satu dan bergantian muncul.
Setiap pengunjung yang datang tidak diwajibkan untuk membayar uang tiket masuk, hanya ada tawaran untuk menyumbangkan uang seikhlasnya untuk biaya perawatan kawasan mata air yang dikelola oleh warga sekitar. Setiap pengunjung juga diberikan kebebasan untuk membawa air ini untuk dibawa pulang dengan botol yang mereka bawa sebab memang mata air ini tidak pernah habis.
Karena keunikannya, ada sekelompok mahasiswa dari universitas di Padang tertarik untuk meneliti kandungan zat dalam air ini untuk mengetahui efeknya diminum orang-orang. Ternyata temuannya membanggakan di mana air tiga rasa ini dinyatakan memiliki efek positif sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit kulit. Itu adalah bukti secara medisnya, namun warga sekitar juga menganggap air tiga rasa ini memiliki khasiat untuk membuat awet muda yang meminumnya.
Terserah niat kamu dalam meminum air ini, yang jelas air tiga rasa ini memang memiliki khasiat positif yang berguna bagi yang meminumnya. Terutama sejak temuan tersebut diketahui, wisatawan yang datang ke lokasi mata air semakin banyak dengan niatan selain mencicipi keunikan rasa airnya juga berharap bisa menyembuhkan penyakitnya. Tak heran bila Aia Tigo Raso ini menjadi salah satu objek wisata kebanggaan Agam yang walau sederhana namun tetap bisa menarik wisatawan karena keunikannya.
Ayo rasakan keunikan air yang punya rasa asin, manis dan pahit dalam satu tegukan. Pacu kendaraan kamu menuju Lubuk Basung di Kabupaten Agam dan singgahlah di kolam sederhana nan unik ini. kamu juga bisa menjadikan air ini sebagai buah tangan unik khas Agam, untuk itu Jangan lupa membawa botol minuman kosong. Selamat berkunjung.
0 comments :
Post a Comment