Wisata Dermaga Danau Kereng Bangkirai
Matahari Terbenam di Kereng Bangkirai. Credit: Source |
Danau Kereng Bangkirai adalah perairan yang juga menjadi salah satu objek wisata yang bisa ditemui bila berkunjung ke Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Danau ini bisa ditempuh menggunakan kendaraan bermotor hanya dalam waktu sekitar 30 menit dari pusat Kota Palangkaraya. Karena memang jaraknya sangat dekat hanya sejauh 12 km dari pusat kota.
Meskipun disebut sebagai danau oleh masyarakat setempat, namun sebenarnya Kereng Bangkirai bukanlah sebuah danau. Perairan Kereng Bangkirai adalah sebuah anak sungai yang terhubung ke sungai utama, yaitu sungai Katingan.
Perairan anak sungai Kereng Bangkirai dengan arus yang tenang dan debit air yang melimpah, mungkin menjadi alasan kenapa masyarakat setempat menyebut perairan ini dengan danau. Untuk menghindari kebingungan, selanjutnya saya akan terus menyebut Kereng Bangkirai dengan sebutan danau ditulisan kali ini sesuai dengan sebutan masyarakat setempat.
Tampak Dermaga di Kereng Bangkirai. Credit: Source |
Danau Kereng Bangkirai terletak pada sebuah Kelurahan di Kota Palangkaraya. Kelurahan ini mempunyai nama yang sama dengan nama danau, yaitu Kereng Bangkirai. Pada awalnya kelurahan Kereng Bangkirai merupakan sebuah perkampungan. Pekampungan ini dihuni oleh penduduk dari suku Dayak. Para keturunan suku Dayak inilah yang sekarang menjadi penduduk kelurahan Kereng Bangkirai. Total ada sekitar 6.000 jiwa yang tinggal di kelurahan ini.
Sebagian dari penduduk Kereng Bangkirai ada yang mendirikan rumah mereka diatas perairan danau. Fondasi rumah yang terbuat dari kayu dibenamkan kedalam air danau di titik yang kedalamannya dangkal. Diatas fondasi kayu itulah dibangun rumah sederhana yang dindingnya masih berupa papan.
Sementara bagian atapnya menggunakan lembaran seng. Karena rumah-rumah ini berada diatas air, maka akan sangat repot sekali bila mereka yang tinggal disana harus menggunakan perahu untuk menjangkau satu rumah menuju ke rumah lainnnya yang berdekatan. Oleh karena itu dibangunlah dek kayu untuk menghubungkan rumah-rumah tersebut. Kecuali bila ingin pergi ke rumah yang jauh diseberang danau, maka barulah digunakan perahu. Karena jarak yang harus ditempuh antara rumah yang berseberangan di sisi danau menjadi lebih dekat kalau menggunakan perahu, ketimbang harus mengitari danau.
Perahu yang bersandar di dermaga Kereng Bangkirai. Credit: Source |
Ikan air tawar dipelihara dengan cara menaruhnya pada bagian tengah keramba yang sisinya berbentuk persegi. Untuk mencegah ikan melarikan diri dari keramba, maka digunakanlah jaring yang dibenamkan dibawah air dan menutupi sebagian besar area keramba. Setiap hari pemiliknya akan mendatangi keramba mereka untuk memeriksa ikan dan juga memberi makan ikan.
Bagi masyarakat setempat, menggunakan keramba untuk memelihara ikan air tawar mempunyai beberapa keunggulan ketimbang bila harus membuat kolam di darat. Salah satu keuntungan tersebut adalah mereka bisa memperoleh pasokan air segar dari danau Kereng Bangkirai secara terus-menerus yang sangat baik bagi lingkungan pertumbuhan ikan air tawar. Meskipun arusnya tenang, namun air di danau Kereng Bangkirai terus mengalir. Sementara bila membuat kolam di darat, mereka harus mengganti air kolam secara teratur.
Selain ikan air yang dibudidayakan oleh masyarakat setempat di keramba, di danau Kereng Bangkirai juga ada beberapa ikan air tawar yang hidup secara liar. Sehingga danau ini merupakan tempat yang cocok untuk mereka yang gemar memancing. Jenis ikan yang paling banyak menghuni danau Kerang Bangkirai adalah ikan kapar. Ikan kapar dengan tubuh berbentuk pipih ini masih satu keluarga dengan ikan gurame, sehingga terlihat mirip. Ikan kapar sering dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Namun belakangan ikan ini juga ditangkap untuk diperjual-belikan sebagai ikan hias.
Pemandangan Danau Kereng Bangkirai. Credit: Source |
Sungai Katingan berikut dengan anak sungainya yang disebut dengan Danau Kereng Bangkirai merupakan bagian dari Taman Nasional Sebangau. Dengan kata lain Danau Kereng Bangkirai berikut dengan ekosistem yang ada disekelilingnya termasuk dalam kawasan yang dilindungi.
Lingkungan sekitar danau ini tersusun dari ekosistem gambut. Tanah pada ekosistem gambut terbentuk dari sisa tumbuhan yang berada dalam keadaan setengah membusuk. Karena itulah permukaan lahan gambut dipenuhi dengan bahan organik hasil proses pembusukan yang tidak selesai. Ekosistem gambut banyak sekali terdapat di pulau Kalimantan. Bahkan kota Palangkaraya dimana Danau Bangkirai berada berdiri diatas lahan gambut.
0 comments :
Post a Comment