Melihat Kemegahan Masjid Agung Palembang
Melihat Kemegahan Masjid Agung Palembang
Masjid Agung Palembang. Credit: Source |
Masjid Agung Palembang adalah pusat dari kota Palembang, kota nya Wong Kito Galo. Mengapa disebut sebagai pusat dari kota Palembang? Itu dikarenakan masjid agung yang besar, megah, dan kokoh ini terletak di persimpangan Jalan Merdeka dan Jalan Jendral Sudirman, persisnya berada di kelurahan 19 ilir Palembang. Masjid ini adalah masjid terbesar dan tertua di kota Palembang, apalagi jika hari raya idul fitri dan idul adha, jalan disekitaran masjid ini pasti akan di tutup karena padatnya jemaat yang memilih sholat disana.
Tidak hanya itu, setiap bulan Ramadhan tiba, para pengurus masjid disana selalu menyediakan makanan berbuka puasa kepada setiap jemaat yang datang kesana sebelum magrib tiba. Namun, tidak hanya para pengurus masjid saja yang selalu menyediakan santapan berbuka seperti itu, terkadang ada beberapa orang yang sengaja hendak bersedekah yang menyiapkan semuanya di bantu oleh para penguruh Masjid Agung Palembang.
Sejarah Singkat
Masjid ini di rancang oleh 3 arsitektur dari Negara yang berbeda, yaitu Indonesia, China, dan juga dari Eropa. Masjid ini berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 15.400 meter persegi. Yang merupakan ciri atau bentuk arsitektur Eropa adalah pintu masuk di gedung baru masjid yang tinggi dan besar yang bergaya Mediterania dan Timur Tengah, lalu bentuk dari arsitektur China adalah atapnya yang berbentuk seperti atap klenteng.
Masjid Agung Palembang dengan arsitektur bergaya klenteng. Credit: Source |
Perluasan pertama terjadi pada tahun 1897, yang di pimpin oleh Pangeran Nataagama karta mangala Mustafa Ibnu Raden kamaluddin. Lalu pada tahun 1758 – 1774, di saat kota Palembang berada pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Najamudin, di bangunlah sepasang menara yang letaknya terpisah di bagian sebelah barat. Lalu pada tahun 1893, 1916, 1950-an, 1970-an, sampai yang terakhir pada era pemerintahan Gubernur Sumatera Selatan, H. Rosihan Arsyad di tahun 1998 – 2003.
Terdapat beberapa keunikan dari Masjid ini, selain memiliki 16 tiang yang terdiri dari empat tiang soko guru dan 12 tiang penopang atap, Masjid Agung ini juga memiliki Kolam air yang sangat besar di halaman luasnya, ternyata kolam itu bukan sembarangan kolam, tetapi air untuk ber-wuddhu, dan terdapat sekitar 20 – 30 keran air di setiap sisi kolam. Selain itu, di Gedungnya yang Besar, dan megah itu ternyata Masjid agung ini terdiri dari 3 lantai, dimana selain untuk tempat sholat, juga bisa di gunakan untuk tempat bersantai – santai, dan spesialnya lagi, di lantai 3 gedung ini terdapat sebuah perpustakaan kecil, dimana kita bisa mempelajari semua ilmu kehidupan yang ternyata tidak lepas dari kehidupan islami.
Lokasi dan Akomodasi
Untuk menuju ke Masjid Agung ini, kamu bisa menentukan sendiri ingin menggunakan akomodasi apa. Bisa kendaraan pribadi sendiri ataupun menggunakan kendaraan umum. Jika kamu membawa kendaraan sendiri ada baiknya kamu datang langsung dari arah Jembatan Ampera, karena selain tidak perlu lagi memutar untuk parkir, kamu juga dapat melihat keindahan bangunan masjid agung ini dari depan.
Masjid Agung Palembang saat Pelaksanaan Shalat Ied. Credit: Source |
Untuk bisa sampai ke masjid agung ini, selain menggunakan kendaraan pribadi, kamu juga bisa menggunakan angkutan kota (angkot) dan juga bis kota dari semua jurusan atau rute. Karena semua bis kota di kota Palembang ini rutenya selalu melintasi masjid agung ini. Antara lain bis kota jurusan Plaju-Perumnas, Kertapati-Perumnas, Ampera-Bukit besar dan masih banyak yang lain nya, dengan biaya ongkos Rp 2.500 untuk semua jurusan atau rute.
Ada pula angkutan kota yang beroperasi di seputaran masjid agung ini, kamu bisa menggunakan semua angkutan kota yang salah satu rute nya jurusan “Ampera”. Antara lain angkutan kota jurusan Ampera-Perumnas, Ampera-Lemabang, Ampera bukit besar, dan masih banyak lagi. Karena setiap angkutan kota yang menuju ampera sudah pasti melintas didepan masjid agung ini. Biaya ongkos dari angkutan kota ini sama saja dengan biaya ongkos dari bis kota yang telah kita bahas tadi yaitu Rp 2.500 per orang.
Namun, jika kamu menginginkan sebuah kenyamanan, kamu bisa menggunakan Transmusi untuk menuju ke Masjid Agung ini. Dengan rute Ampera-Alangalang Lebar atau rute Plaju-Palembang Square (PS Mall). Hanya dengan biaya ongkos Rp 4.000 per orang dari semua rute atau jurusan. Harga yang sesuai untuk fasilitas kenyamanan yang ditawarkan Transmusi kepada para penumpang.
Makanan
Jika kamu merasa lapar dan ingin mencari tempat makan disekitar masjid agung ini tidaklah sulit. Karena masjid agung ini terletak didekat Pasar tradisional yaitu Pasar 16 ilir Palembang. Ya, disana terdapat berbagai macam makanan terutama makanan khas kota Palembang diantaranya Pempek, Tekwan, Model, dll.
Jika kamu menginginkan martabak HAR kamu tinggal menyebrang lalu berjalan sedikit menuju ke jalan jendral sudirman, disana terdapat beberapa warung yang menjual martabak HAR. Dan jika kamu menginginkan mi celor khas Palembang, kamu harus berjalan agak jauh, atau sebaiknya kamu menggunakan angkutan kota rute Ampera-Lemabang, nanti ditengah-tengah perjalanan kamu akan menjumpai simpang 4 yang merupakan Pasar 26 ilir, nah disana kamu akan menjumpai warung “Mi celor 26 ilir” warung ini lah yang paling terkenal dengan mi celor nya di Palembang.
Tips berkunjung ke Masjid Agung Palembang
1. Berhubung ini adalah tempat ibadah, maka jagalah kebersihan dan selalu membuang sampah pada tempatnya, jagalah kenyamanan jemaah yang ada di dalamnya .
2. Berkunjunglah pada malam hari, dimana pada saat itu lampu-lampu di masjid agung sedang hidup, itu dapat menambah keindahan bangunan masjid tersebut di tambah dengan kombinasi air mancur yang sangat indah.
3. Jika kamu hanya ingin berkunjung, hindari hari jum’at atau hari besar islam. Karena sudah pasti di samping masjid ini jalanan macet karena sangat ramai.
0 comments :
Post a Comment