Mengenal Dieng Sebuah Negeri Di Atas Awan
Mengenal Dieng Sebuah Negeri Di Atas Awan
Pemandangan dataran tinggi Dieng dari atas pegunungan. Credit: Source |
Pernahkah kalian mendengar lagu berjudul Negeri Di Awan yang dinyanyikan oleh Katon Bagaskara, di lagu ini terdapat potongan lirik yang menggambarkan tentang negeri di awan di mana kedamaian menjadi istananya. Ya kalimat ini bisa disandingkan dengan Dieng, sebuah Negeri Di Atas Awan. Ayo kita bahas.
Dataran tinggi Dieng adalah sebuah lokasi yang dimiliki oleh dua kabupaten yaitu Banjarnegara dan Wonosobo. Dieng sudah menjadi destinasi wisata unggulan khusus nya di Provinsi Jawa Tengah. Nama Dieng berasal dari bahasa Kawi dimana "di" yaitu tempat atau gunung dan "hyang" yang berarti Dewa, yang bila digabung bisa diartikan tempat bermukim nya dewa.
Suasana Dieng di pagi hari. Credit: Source |
Dataran tinggi Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif dengan ketinggian wilayah rata-rata diatas 2000 mdpl, yang membuat suhu rata-rata di kawasan ini mencapai 12-30 derajat celcius di siang hari, pada malam hari suhunya bisa mencapai 6-10 derajat celcius. Rekor suhu terendah yang pernah dicapai di kawasan ini adalah 0-2 derajat celcius pada musim kemarau, yang membuat lingkungan sekitar nya menjadi beku. Suhu dingin ini tidak disukai masyarakat setempat dikarenakan bisa mengancam tanaman pertanian milik warga setempat yang mayoritas bekerja sebagai petani, masyarakat menyebut suhu ekstrim tersebut adalah "bun upas" atau embun racun.
Kawasan vulkanik di daerah Dieng. Credit: Source |
Saat kalian menuju Dieng, pemandangan kalian akan didominasi oleh ladang pertanian dan aktivitas masyarakat setempat saat bertani. Hal ini menjadikan Dieng sebagai salah satu penghasil sayuran terbesar untuk wilayah Jawa Tengah. Komoditi utama yang dihasilkan Dieng ini adalah Kentang adapun Kubis, Wortel dan Bawang. Ada pula buah Carica yang khas dihasilkan dari Dataran Tinggi Dieng ini, Carica merupakan buah yang masih kerabat dengan Pepaya yang biasanya diolah menjadi manisan khas Dieng.
Aktivitas Vulkanik Dataran Tinggi Dieng
Pada dasarnya Dieng merupakan dataran dimana dibawah permukaan tanahnya terdapat aktivitas vulkanik dan merupakan kaldera raksasa yang dikelilingi oleh gunung-gunung sebagai batas tepinya. Oleh karena itu Dieng memiliki banyak kawah-kawah vulkanik yang tersebar di wilayah ini sebagai tempat keluarnya uap air dan gas maupun material vulkanik lainnya. Adapun beberapa kawah vulkanik yang sangat beracun sehingga berbahaya bagi makhluk hidup khususnya manusia. Beberapa kawah juga menyerupai danau vulkanik, sehingga memiliki air yang bercampur dengan belerang yang membuat airnya menjadi berwarna hijau hingga kuning.
Objek Wisata di Dataran Tinggi Dieng
Wisata Dieng meliputi danau dan pegunungan. Credit: Source |
Wisata Gunung
Ada berbagai macam gunung di kawasan Dieng ini, seperti Gunung Sumbing (3.387 m), Gunung Sindoro (3.150 m), Gunung Prahu (2.665 m), Gunung Pakuwaja (2.595 m) dan Gunung Sikunir (2.463 m).
Wisata Danau Vulkanik
Banyak danau atau telaga yang tersebar di wilayah ini seperti Telaga Warna yang mempunyai tempat semedi, Telaga Cebong, Telaga Merdada, Telaga Pengilon, Telaga Dringo dan Telaga Nila.
Wisata Kawah Vulkanik
Kawah vulkanik di Dieng. Credit: Source |
- Kawah Sikidang
- Kawah Siglagah
- Kawah Sibanteng
- Kawah Sileri
- Kawah Candradimuka
- Kawah Sikendang
- Kawah Sinila
- Kawah Timbang
Wisata Candi
Candi menjadi salah satu destinasi wisata Dieng. Credit: Source |
Ada beberapa candi yang bisa dikunjungi di wilayah ini seperti Candi Arjuna, Candi Bima, dan Candi Dwarawati.
Masyarakat Dieng
Masyarakat Dieng sebagian besar adalah suku Jawa dan pemeluk agama Islam, namun kebudayaan Jawa yang melekat kental membuat masih banyaknya ritual adat Jawa yang dilakukan masyarakat disini, dimana masyarakat masih mempercayai tempat keramat dan mitos-mitos yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Tidak heran jika sering dijumpai banyak ritual seperti pertapaan atau bakar kemenyan yang bisa dilihat di kawasan ini.
Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal. Credit: Source |
Ada fenomena unik yang bisa ditemukan di Dieng yaitu terdapat anak berambut gimbal yang menjadi suatu legenda masyarakat Dieng. Dari sini timbul budaya yaitu "Ruwatan Rambut Gimbal" dimana anak yang berambut gimbal akan diarak dan diiringi oleh tarian serta musik tradisional. Anak tersebut akan dimandikan sebelum akhirnya rambut gimbal anak tersebut dicukur didepan Candi, biasanya dilakukan di depan Candi Arjuna diiringi dengan doa-doa, musik dan shalawatan. Setelah dicukur, permintaan yang sebelumnya diinginkan anak tersebut akan dipenuhi. Masyarakat akan merasa senang dan bersyukur saat anak mereka yang memiliki rambut gimbal sudah diruwat.
Kuliner Khas Dieng
Terdapat banyak makanan khas yang dihasilkan dari dataran tinggi Dieng seperti Manisan Carica, Purwaceng, Tempe Kemul, Mie Ongklok, Keripik Jamur, Kacang Dieng, Kentang Dieng dan Kemar.
Buah Carica merupakan buah khas dari Dieng. Credit: Source |
Manisan Carica merupakan oleh-oleh yang terkenal di Dieng, berbahan basar buah Carica yang direndam air gula lalu dikemas dalam bentuk cup. Rasanya sangat segar dan cocok sebagai pencuci mulut maupun penghilang dahaga.
Transportasi
Dieng mempunyai topografi dan geografi yang sebagian besar adalah gunung yang membuat jalur transportasi nya terbatas dan hanya bisa ditempuh oleh jalur darat. Ada berbagai macam transportasi yang dapat dipilih yaitu: Angkutan umum bus, taxi, travel, mobil pribadi dan sepeda motor.
Mobil dengan latar belakang gunung Sumbing. Credit: Source |
0 comments :
Post a Comment