Sejarah Masjid Turki Hagia Sophia | Rizkooblogsite - Welcome! Travel Culinary Tips And Reference

Sejarah Masjid Turki Hagia Sophia | Rizkooblogsite - Welcome!

Sejarah Masjid Turki Hagia Sophia

Tuesday, December 13, 2022

Sejarah Masjid Turki Hagia Sophia


Sejarah Masjid Turki Hagia Sophia

Kota Istanbul yang indah adalah salah satu kota di Turki yang merupakan tempat tinggal bagi banyak perabadaban sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Kota ini juga merupakan saksi bisu bagi perkembangan kehidupan masyarakat di era Byzantium sekaligus kekaisaran Ottoman.

Hagia Sophia
Hagia Sophia. Credit: Source

Tak heran jika di kota ini banyak sekali di jumpai beragam bangunan yang memiliki karakteristik arsitektur kedua era tersebut. Beberapa bangunan juga merupakan hasil kombinasi keduanya. Salah satunya adalah Hagia Sophia.

Awalnya Hagia Sophia adalah sebuah gereja orthodox. Namun bangunannya juga sempat di gunakan sebagai tempat ibadah kaum muslim. Kini, oleh pemerintah Turki, bangunan yang didirikan oleh Raja Justinan di era Byzantium tersebut digunakan sebagai museum yang menyimpan beragam bukti kejayaan kekaisaran Byzantium sekaligus keagungan kekaisaran Ottoman.

Hagia Sophia adalah penamaan Yunani bagi bangunan destinasi wisata yang menarik ini. Dalam bahasa Latin, bangunannya juga di sebut Sancta Sophia. Sementara warga setempat kerap menyebut bangunan yang berada di kawasan Sultan Ahmet, Istanbul ini dengan nama Ayasofya.

Bagian dalam Hagia Sophia
Bagian dalam Hagia Sophia. Credit: Source

Menurut salah seorang ahli sejarah (Prof. Robert Osterhout), Hagia Sophia di bangun untuk menyaingi gereja agung St. Polyeuchtos yang di bangun oleh Julia Anitzia milik kekaisaran Theodisian.

Gereja St. Polyeuchtos sendiri adalah simbol bagi kekuasaan dan legitimasi atas keberadaan kekaisaran Byzantium. Karenanya Justinian I yang berkuasa kala itu bermaksud membangun sebuah bangunan untuk menandinginya. Dan tampaknya tujuannya terlaksana. Paling tidak sampai gereja St. Peter Basilica di dirikan di Roma beberapa ribu tahun kemudian.

Berdiri bagaikan oasis di tengah panasnya cuaca kota Istanbul, di Hagia Sophia akan terdengar beragam bahasa yang terdengar dari wisatawan yang berasal dari negara-negara di benua eropa, amerika, asia dan australia.

Meski juga berbeda agama, namun satu hal yang menyamakan mereka adalah kekaguman atas keberadaan bangunan tersebut. Usianya, sejarah masa lalunya serta keagungan arsitekturnya menjadikan setiap pengunjung tak bakalan menyesal datang kesana. Destinasi wisata ini selalu ramai di kunjungi oleh para wisatawan. Bahkan saat off-season sekalipun. Pengunjung yang datang harus rela mengantri sebelum bisa memasukinya.

Mimbar Hagia Sophia
Mimbar Hagia Sophia. Credit: Source

Saat pembangunannya dulu, desain yang digunakan oleh arsitek Hagia Sophia (Anthemius of Tralles dan Isidorus of Miletus) sedikit berbeda dengan desain bangunan-bangunan lain yang sudah terbangun sebelumnya. Meski tetap memiliki bentuk persegi panjang, Hagia Sophia di lengkapi dengan kubah diatasnya.

Material kubahnya juga sangat khusus. Bahan yang di gunakan untuk membentuk kubah adalah batu bata ringan yang hanya bisa di temukan di kepulauan Rhodes. Sementara pilar-pilar berukuran besar yang menopang kubahnya berada di bagian utara dan selatan bangunan dan letaknya berkesan tersembunyi.

Saat kekaisaran Ottoman berkuasa di Konstantinopel semenjak 1453, oleh raja Mehmet bangunannya digunakan sebagai tempat ibadah. Hagia Sophia pun terus di gunakan sebagai masjid bagi warga yang memeluk agama Islam hingga Kemal Atuturk yang memimpin di kawasan tersebut merubah fungsinya menjadi sebuah museum di tahun 1935.

Meski adalah sebuah museum, semenjak tahun 2007 salah satu ruangan yang berada di bagian timur bangunan Hagia Sophia dipergunakan sebagai area ibadah warga yang beragama Islam. Panggilan adzan kerap di lakukan dari atas sebuah menara yang ada di bagian atas ruangannya. Hagia Sophia sendiri memiliki 4 buah menara yang menjulang di atas bangunannya.

Hagia Sophia dengan 4 menara
Hagia Sophia dengan 4 menara. Credit: Source

Pengunjung yang berada di dalamnya bisa menyaksikan deretan mosaic khas abad ke-6. Terdapat kurang lebih 30 juta potongan-potongan kecil mosaic menghiasi bagian dalam bangunan ini. Kebanyakan berada di bagian kubah (sebelah dalam).

Sayangnya potongan-potongan mosaic tersebut adalah hasil restorasi dari mosaik-mosaik asli yang telah berumur 1500 tahun lamanya. Namun keindahannya masih tetap bisa dinikmati oleh pelancong dan wisatawan yang bertandang kesana.

Di abad ke 16 dan 17, penguasa kekaisaran Ottoman kala itu menambahkan mimbar, mihrab dan lembaran-lembaran kayu berornamaen sebagai penambah dekorasi ruangan. Saat Sultan Mahmud I berkuasa, sebuah ruangan perpustakaan juga di bangun di sana. Keramik-keramik yang berada di lantai bagian dalamnya kebanyakan berasal dari hasil renovasi kekaisaran Ottoman pada abad ke-16.

Sultan Mahmud I jugalah yang membangun air mancur dan sebuah bangunan sekolah di halaman bangunan Hagia Sophia. Sementara ruangan ‘penjaga waktu sholat’ di bangun oleh Sultan Abdul Mejid.

Ada juga 3 ruangan khusus yang di peruntukan bagi Sultan Murad III, Sultan Mehmed III, dan Sultan Selim II beserta permaisurinya. Ruangan-ruangan tersebut semuanya berada di pekarangan bagian selatan Hagia Sophia.

Taman bunga di sekitar Hagia Sophia
Taman bunga di sekitar Hagia Sophia. Credit: Source

Bagi yang ingin berkunjung ke Hagia Sophia di bulan April hingga Oktober, destinasi wisata ini sudah bisa di datangi sejak pukul 09.00 pagi hingga 19.00 malam hari. Bagi yang berkunjung di bulan November hingga Maret bisa berkunjung pada pukul 09.00 pagi hingga pukul 16.30 petang hari. Tiket masuk bisa di peroleh dengan harga 25 TL atau sekitar US $14*.

Tips : bagi pemegang Museum Pass Istanbul (tiket terusan untuk museum), Hagia Sophia bisa dikunjungi tanpa harus membeli tiket dan ikut menunggu dalam antrian. Tiket terusan seperti ini bisa di dapatkan di hotel-hotel ber-bintang 4 atau 5, penjual kartu telepon seluler atau Tourism Information Centre dengan harga 72 TL (sekitar US $39.5)*. Tiket terusan ini berlaku selama 72 jam.

*harga bisa berubah sewaktu-waktu

0 comments :

Post a Comment